Selasa, 08 November 2016

PEMBUATAN BUBUR SURO IPNU IPPNU KEMPLONG

 tanggal 1 suro atau bertepatan pada tanggal 2 oktober 2016, IPNU IPPNU ranting kemplong dapat menyelenggarakan slametan atas rasa syukur datangnya bulan muharram, sebagai generasi muda islam sejarah adalah hal penting untuk dijaga, pada zaman sekarang sudah sedikit dan hampir sudah tidak ada slametan pembuatan bubur suro sebagai pertanda datangnya tahun baru islam, untuk itu para pengurus harian yang tergabung dalam wadah organisasi IPNU IPPNU ranting kemplong mengadakan pembuatan bersama Bubur Suro yang terdiri dari 40 macam bahan. sebagai generasi muda kami tidak ingin acuh dengan sejarah. bubur suro yang dibuat pada tanggal 1 muharram atau pada tanggal 2 oktober( hari sabtu) ini kami bagikan kepada para lansia di desa Kemplong, kurang lebih ada 4 kg Beras yang dibuat bubur yang dicampur dengan bahan lainnya, seperti jagung, singkong,kedelai, kacang-kacangan dll. untuk itu sekilas saya sajikan sejarah bubur suro dibawah ini...
 SEJARAH BUBUR SURO(http://islamtradisionalis.blogspot.co.id/2013/10/sejarah-bubur-suro.html)


Bulan Muharram dalam tradisi Islam memiliki makna yang dalam dan sejarah yang panjang. Diantara kelebihan bulam Muharram terletak pada hari ‘asyura’ atau hari kesepuluh pada bulan Muharram. Karena pada hari ‘asyura’ itulah (seperti yang termaktub dalam I’anatut Thalibin) Allah untuk pertama kali menciptakan dunia, dan pada hari yang sama pula Allah akan mengakhiri kehidupan di dunia (qiyamat). Pada hari ‘asyura’ pula Allah mencipta Lauh Mahfudh dan Qalam, menurunkan hujan untuk pertama kalinya, menurunkan rahmat di atas bumi. Dan pada hari ‘asyura’ itu Allah mengangkat Nabi Isa as. ke atas langit. Dan pada hari ‘asyura’ itulah Nabi Nuh as. turun dari kapal setelah berlayar karena banjir bandang. Sesampainya di daratan Nabi Nuh as. bertanya kepada pada umatnya “masihkah ada bekal pelayaran yang tersisa untuk dimakan?” kemudian mereka menjawab “masih ya Nabi” Kemudian Nabi Nuh memerintahkan untuk mengaduk sisa-sisa makanan itu menjadi adonan bubur, dan disedekahkan ke semua orang. Karena itulah kita mengenal bubur suro. Yaitu bubur yang dibikin untuk menghormati hari ‘asyuro’ yang diterjemahkan dalam bahasa kita menjadi bubur untuk selametan.

Bubur suro merupakan pengejawentahan rasa syukur manusia atas keselamatan yang Selma ini diberikan oleh Allah swt. Namun dibalik itu bubur suro (jawa) selain simbol dari keselamatan juga pengabadian atas kemenangan Nabi Musa as, dan hancurnya bala Fir’aun. Oleh karena itu barang siapa berpuasa dihari ‘asyura’ seperti berpuasa selama satu tahun penuh, karena puasa di hari ‘asyura’ seperti puasanya para Nabi. Intinya hari ‘syura’ adalah hari istimewa. Banyak keistimewaan yang diberikan oleh Allah pada hari ini diantaranya adalah pelipat gandaan pahala bagi yang melaksanakan ibadah pada hari itu. Hari ini adalah hari kasih sayang, dianjurkan oleh semua muslim untuk melaksanakan kebaikan, menambah pundi-pundi pahala dengan bersilaturrahim, beribadah, dan banyak sedekah terutama bersedekah kepada anak yatim-piatu.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar